Alam Semesta adalah kerajaan Allah. Di sanalah hamparan
kalimat-kalimat Allah. Di sanalah sunnah Allah berdenyut mengatur kehidupan
akbar. Harmoni dan selamat oleh kepatuhan mutlak. Kepatuhan yang bertasbih
kepada Al-Khaaliq.
“Langit yang tujuh,
bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu
pun melainkan bertasbih memujiNya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih
mereka. Sesungguhnya Dia-lah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (al-Israa’:
44)
Atom-atom alam semesta dan bumi bertasbih dengan berputar
menuju Allah. Elektron-elektron bertasbih dengan pijarannya. Orbitnya kepada
nukleus itu irama tasbihnya. Tasbih adalah bioritme, irama kehidupan. Tasbih
adalah forsa. Tanpa tasbih, kehidupan tidak berjalan.
“Tidakkah kamu tahu
bahwasanya Allah: kepadaNya bertasbih apa yang ada di langit (alam semesta) dan
di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah
mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka kerjakan.” (an-Nuur: 41)
Tasbih Nabi Daud a.s sangat indah, keluar dari
tenggorokannya sehingga terkenal dengan julukan seruling Nabi Daud. Bila Nabi
Daud bertasbih, seluruh jagat raya bertasbih bersamanya. Gunung-gunung dan
burung-burung yang mengepakkan sayap di angkasa bertasbih. Tasbih mengingatkan
makhluk kepada cinta Allah dan RahmatNya. Mengingatkan seluruh kehidupan, pada
awak penciptaannya dan asal-muasalnya. Tasbih mengantarkan kita memasuki
metafisika yang pintunya dibuka oleh asas ketidakpastian dan interferens, di
mana energi dan materi bersatu membentuk cahaya.
“… Benar. Dia
Berkuasa. Dan Dia-lah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya
perintahNya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Kun!”
Maka jadilah ia (yang dikehendaki-Nya). Mahasuci Allah, yang di Tangan-Nya
kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya_lah kamu dikembalikan.” (Yaasiin:
81-83)
Allah berfirman, “Sesungguhnya
Rahmat-Ku mendahului Murka-Ku “La ilaha Illallahumuhammadarrasulullahi” di
atas ‘Arasy, Pemerintahan, dan kekuasaanNya. Dari Nur Muhammad, Allah ciptakan
malaikat-malaikat, ruh para nabi dan rasul, ruh seluruh manusia, dan ruh
seluruh makhluk. Inilah Alam Metafisika. Firman-Nya, “Dan mereka bertanya kepadamu tentang Roh. Katakanlah, “Roh itu
termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikit.” (al-Israa: 85)
Nabi Musa a.s. bertanya di Bukit Sinai, “Siapakah Muhammad, ya Allah?” Allah berfirman, “tidak pernah Aku
ciptakan satu ciptaan yang lebih mulia menurut pandangan-Ku daripadanya. Telah
Ku-tuliskan namanya bersama nama-Ku di ‘Arasy sebelum Aku ciptakan tujuh lapis
langit dan bumi …” (Hadits Qudsi)
Noktah murni atau shafa’I
nuqti, adalah partikel singularitas
alam fisika. Dengan memikul 99 asma Allah, noktah meutron ini berotasi dan
tasbihnya memancarkan energi. “Subhanallah…walhamdulillah..wala
ilaha illallah .. wallahu akbar!”
“Mahasuci Allah yang
di Tangan-Nya segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (al-Mulk:
1)
Dikutip dari buku Ensiklopedia Anak Islam (buku pengetahuan anak dengan bernuansa Islam), baca selengkapnya tentang buku ensiklopedia Anak.
Dikutip dari buku Ensiklopedia Anak Islam (buku pengetahuan anak dengan bernuansa Islam), baca selengkapnya tentang buku ensiklopedia Anak.
Judul Buku: Alam Semesta, Kebesaran Allah
Penulis: Tartila Tartusi
Penerbit: Gema Insani
Harga: Rp. 80.750
Jumlah Halaman: 126 Halaman
No comments:
Post a Comment